Pernahkah sowbat menjumpai saudara atau kawan yang mengidap diabetes? Apa yang mereka konsumsi sehari-hari, apakah menjalankan diet khusus atau bebas pilih makanan dan minuman asalkan kadar gula terkontrol dengan baik? Bagi kita yang sehat dan dapat konsumsi makanan maupun minuman dengan normal, mungkin tidak perlu pusing untuk mengetahui berapa gula yang perlu saya konsumsi saat ini. Lain halnya dengan pasien diabetes, saat ingin makan atau minum sesuatu sangat penting untuk mengukur berapa banyak gula yang perlu saya konsumsi saat ini. Jangan sampai kekurangan maupun kelebihan gula karena akibatnya akan sangat membahayakan.
Penyebab & Gejala Diabetes
Baik diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2, keduanya memiliki penyebab yang secara garis besar sama yaitu pola makan yang buruk. Siapa yang tidak suka makan atau minum minuman manis? Rasanya sebagian besar orang menyukainya. Bahkan tanpa kita sadari, pada makanan dan minuman instant disana tersembunyi kandungan gula yang tinggi, sebut saja jus buah kemasan. Meskipun terlihat sehat dan menyegarkan karena berasal dari buah, tetapi jika dikonsumsi secara berlebihan sebenarnya sudah melebihi batas normal asupan gula per hari. Belum lagi makanan yang akan disantap, dan dessert yang selalu ditunggu-tunggu. Secara tidak kita sadari, gaya hidup ini dapat membawa kita pada obesitas dan berujung pada berbagai macam penyakit.
Berbicara tentang obesitas, pernahkah sowbat mendengar jika orang dengan kelebihan berat badan atau obesitas memiliki peluang lebih besar untuk menderita diabetes? Info tersebut memang benar, obesitas merupakan salah satu penyebab terjadinya diabetes. Namun, tidak semua orang dengan obesitas pasti menderita diabetes ya sowbat! Diabetes disebabkan oleh berbagai macam faktor, mulai dari faktor keturunan, gaya hidup yang buruk, pola makan yang salah, hingga stress.
Menurut pengertiannya, stres adalah respon tubuh yang tidak spesifik terhadap setiap kebutuhan tubuh yang terganggu, atau suatu fenomena universal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan tidak dapat dihindari. Secara tidak kita sadari setiap orang pasti pernah mengalaminya. Tingkat keparahannya pun tergantung masing-masing orang dalam merespons. Jika tidak direspon secara tepat, stres dapat berdampak secara total pada seseorang yang mengalaminya yaitu terhadap fisik, psikologis, intelektual, sosial, dan spiritual, bahkan stres dapat mengancam keseimbangan fisiologis.
Pada penderita diabetes yang dipicu oleh stres, sebagian besar karena stres membawanya pada kebiasaan makan dan gaya hidup yang buruk, seperti kecenderungan ingin makan dan minum minuman manis yang dapat meningkatkan mood, banyak makan cemilan tak terduga, ingin terus makan karena mudah lapar, mudah mengantuk, lemas, dan malas bergerak. Secara tidak langsung, tubuh sudah memberikan sinyal atau yang dapat dikatakan sebagai gejala diabetes. Begitu pula dengan orang yang memiliki riwayat keturunan diabetes, jika tidak diimbangi dengan gaya hidup dan pola makan yang sehat, maka akan jauh lebih besar peluangnya untuk mengidap diabetes.
Hal tersebut membuktikan bahwa kesehatan tubuh dan pikiran itu saling berkolerasi. Jadi, jika sowbat merasakan stres akibat pekerjaan, hubungan, atau apapun sebaiknya segera tenangkan diri dengan aktivitas yang menyenangkan. Kemudian, katakanlah perasaan sowbat dengan bercerita kepada orang yang sowbat percaya. Usahakan agar tidak melampiaskan emosi pada makanan, minuman, dan gaya hidup yang buruk ya. Terlebih saat seluruh aktivitas dilakukan di rumah saja, sowbat harus lebih disiplin untuk menjaga pikiran dan tubuh tetap sehat.
Perawatan Diabetes
Selain disebut sebagai diabetes melitus, mungkin sowbat juga familiar dengan sebutan lainnya dari penyakit kronis satu ini yaitu penyakit gula dan penyakit kencing manis. Sesuai namanya, penyakit gula atau diabetes melitus memang terjadi akibat gula. Asupan gula berlebih yang tidak dapat diproses menjadi energi itu menumpuk dan mengganggu fungsi organ yang lain. Akibatnya terjadi resistensi insulin atau kondisi saat tubuh tidak dapat memproduksi insulin secara normal. Karena adanya ketidakseimbangan inilah, gula yang datang secara berlebih dapat menyerang dan menghancurkan sel kalau tidak segera ditangani dengan konsumsi obat-obatan yang tepat.
Diabetes tipe 1 dan tipe 2, keduanya diwajibkan mengonsumsi obat secara teratur. Tujuannya tidak lain agar penyandang Diabetes Melitus dapat hidup lebih lama. Masa pandemi COVID-19 seperti saat ini, penyakit tidak menular seperti hipertensi dan Diabetes Melitus merupakan penyakit yang sering terjadi di masyarakat. Oleh karena itu, perlu dilakukan tindakan preventif seperti kegiatan dalam Program PPTM (Penanggulangan Penyakit Tidak Menular). Diantaranya adalah dengan memperbanyak skrinning, mengikuti penyuluhan kesehatan, melakukan perencanaan makan, rutin melakukan olahraga, serta disiplin dalam penyiapan logistik terutama obat.
Pernyataan resmi dari Pengurus Besar Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) menyatakan, masih banyak penyandang DM tipe II yang belum terdiagnosis di Indonesia. Selain itu, dari yang terdiagnosis hanya dua pertiga yang menjalani pengobatan, baik non farmakologis maupun farmakologis. Namun, dari yang menjalani pengobatan tersebut hanya sepertiganya lagi yang dapat terkendali dengan baik.
Penatalaksanaan DM tipe II dimulai dengan penerapan pola hidup sehat yang meliputi terapi gizi dan aktivitas fisik, disertai dengan edukasi yang tepat. Adapun cara pendekatan lain untuk meningkatkan pengetahuan penyandang DM tipe II yaitu dengan memberikan contoh implementasi makanan selingan rendah kalori. Salah satunya adalah dengan olahan makanan rendah kalori seperti cup cake BBW (brokoli, bayam dan wortel).
Menurut penelitian dengan responden lansia yang telah dilakukan, cara ini dinilai efektif untuk meningkatkan pengetahuan penyandang DM tipe II terkait makanan rendah kalori. Konseling gizi yang dilakukan secara rutin atau berkesinambungan juga dapat meningkatkan modifikasi gaya hidup dan kepatuhan diet sehingga kualitas diet semakin baik dan berdampak positif untuk memperbaiki kadar glukosa darah.
Sebuah fakta menarik ditemukan bahwa dengan menjaga pola makan rendah kalori dapat meningkatkan kualitas hidup pasien dengan DM tipe II atau masyarakat yang sadar akan pentingnya menjaga asupan gula dalam tubuh. Di era modernisasi ini, sudah cukup banyak inovasi yang dilakukan untuk membuat hidup lebih mudah dan bahagia. Salah satu inovasi terbaik datang dari bahan & pelengkap makanan untuk membuat hidup lebih sehat, bernama EQUAL. Produknya terkenal dengan sebutan alternatif sweetener atau pengganti gula yang pastinya rendah gula dan kalori. Equal memiliki banyak varian yang bisa menjadi pilihan untuk digunakan di setiap masakan maupun minuman favorit.
Equal Classic Sweetener. Terbuat dari Aspartam, yang juga mengandung dua asam amino, yakni asam aspartat dan fenilalanin yang merupakan bahan penyusun protein. Kandungan bahan ini juga ditemukan secara alami di sebagian besar makanan yang mengandung protein, termasuk daging, produk susu, sayuran, makanan berbahan kedelai, kacang-kacangan dan biji-bijian. Ketika kita mengkonsumsinya, zat aspartam akan terurai dan bergerak melalui tubuh kita dengan cara yang sama persis seperti asam amino yang biasa ditemukan dalam makanan.
Equal Stevia Sweetener. Seperti namanya, varian yang satu ini dibuat dari ekstrak daun stevia. Daun Stevia adalah bagian dari varietas bunga Krisan dan telah digunakan sebagai pemanis alami di Amerika Selatan selama lebih dari 1500 tahun. Ekstrak diperoleh dengan merendam daun stevia dalam air panas untuk mengambil bagian manis daun dan kemudian diproses untuk memisahkan, memurnikan, dan menyaring ekstraknya.
Equal Gold Sweetener (stick). Sukralosa adalah bahan pemanis utama dalam Equal Gold Sweetener. Terbuat dari gula tetapi tidak seperti gula. Dengan kata lain pemanis ini tidak dimetabolisme untuk energi dan tidak mengandung kalori! Sukralosa adalah bahan yang tahan panas dan sangat mirip dengan gula sehingga cocok untuk memasak dan memanggang makanan penutup/dessert, kue kering, snack, dan hidangan gurih favorit Sowbat.
Equal Gold sweetener adalah pilihan yang tepat yang bisa digunakan sebagai bahan pemanis untuk pembuatan kue atau pancake.
Salah satu resep simple dari Equal yang dapat sowbat kreasikan di rumah tanpa ribet adalah sebagai berikut:
Resep Pancake Sehat Rendah Gula ala Equal
Wholemeal Blueberry Hot Cakes
Bahan
1 ½ gelas susu rendah-lemak
1 telur besar
1 ½ sdt ekstrak vanila
1 cangkir tepung gandum
½ cangkir tepung biasa
1 sdm baking powder
8 stick Equal Stevia Sweetener
1 sdt garam
1 cangkir blueberry segar
Minyak zaitun atau minyak kelapa untuk di penggorengan
¼ cangkir sirup maple (opsional: ramah diabetes)
½ cangkir blueberry tambahan untuk disajikan
Cara membuat
Dalam mangkuk atau jug, kocok susu, telur, dan vanila hingga tercampur. Dalam mangkuk terpisah, ayak tepung dengan baking powder dan aduk Equal Stevia Sweetener dan garam.
Buat dan tambahkan campuran susu ke campuran tepung, bersama dengan blueberry dan aduk untuk mencampurkan.
Semprotkan wajan kecil ke ukuran medium dengan minyak dan panaskan di atas suhu sedang. Sendok campuran ke dalam wajan. Putar wajan untuk membentuk lingkaran berukuran sedang. Masak sekitar 1-2 menit di setiap sisi, atau sampai keemasan.
Ulangi proses ini sampai 12 kue dadar telah dibuat.
Sajikan dengan sirup maple, dan blueberry tambahan.
Informasi Nutrisi (per sajian)
Untuk 4 porsi
Waktu persiapan: 5 menit
Waktu masak: 15 menit
Dengan sirup maple:
Kalori: 348
Protein: 11 g
Lemak: 8 g
Lemak jenuh: 2 g
Karbohidrat: 56 g
Gula: 22 g
Tanpa sirup maple (ramah diabetes):
Kalori: 301
Protein: 11 g
Lemak: 8 g
Lemak jenuh: 2 g
Karbohidrat: 44 g
Gula: 10 g
Selamat menikmati, sowbat!
Dapatkan Eksklusif Promo EQUAL hanya di Goapotik
Penulis: Elisabet Hutapea
Editor: Tim GoApotik
Referensi:
Ikhwan., Astuti,Eka., Misriani. HUBUNGAN KADAR GULA DARAH DENGAN TINGKAT STRESS PADA PENDERITA DIABETES MILLITUS TIPE 2. STIKES Muhammadiyah Sidrap. Jurnal Ilmiah Kesehatan Pencerah, Vol.7 No.1 Bulan Juli Tahun 2018. ISSN:2089-9394.
Putri, Nurlalli Haida Kurnia., Isfandiari, Muhammad Atoillah. HUBUNGAN EMPAT PILAR PENGENDALIAN DM TIPE 2 DENGAN RERATA KADAR GULA DARAH. Universitas Airlangga. Jurnal Berkala Epidemiologi, Vol. 1, No.2 September 2013:234-243.
Prasaja, Tifany., Marbun,Rini., Anggraeni,Olivia. TEORI DAN APLIKASI MANAJEMEN KADAR GLUKOSA DARAH PENYANDANG DIABETES MELLITUS TIPE II DI INDONESIA. Universitas Brawijaya, Malang. Jurnal Pangan Kesehatan Dan Gizi JAKAGI, Juni 2021, 1(2): 20 – 37 e-ISSN: 2775-085X.
Rujukan artikel web: http://id.equal.com/faqs-equal/