Susu sapi yang selama ini kita kenal memiliki kandungan mineral, vitamin, dan nutrisi yang tinggi. Ternyata untuk sebagian orang tidak dapat mengonsumsinya, lho. Sebagian orang tersebut biasanya memiliki kondisi gangguan pencernaan seperti perut kembung, maag, mual, nyeri, sembelit, bahkan sampai diare setelah minum susu. Aduh, pasti rasanya nggak nyaman banget ya. Lantas, kenapa minum susu sapi menyebabkan gangguan pencernaan pada sebagian orang ini ya?
Susu sapi yang kita konsumsi umumnya berasal dari sapi biasa yang didalamnya terkandung protein A1 dan A2. Jika mengacu pada hasil penelitian, ternyata kandungan protein A1 ini yang biasa menyebabkan gangguan pencernaan setelah minum susu. Kenapa protein A1 ini yang bisa menyebabkan gangguan pencernaan? Ternyata, ini dikarenakan protein A1 memiliki asam amino histidin yang ketika masuk dalam tubuh akan dipecah menjadi fragmen protein bernama senyawa beta-casomorphin-7 (BCM-7). Penyebab inilah yang menjadikan perut sebagian orang dengan gangguan pencernaan akan mengalami rasa tidak nyaman. Bahkan dalam penelitiannya, senyawa BCM-7 dimungkinkan dapat menyebabkan diabetes hingga autisme. Jadi, jangan dianggap remeh ya, Sowbat!
Selain kandungan senyawa di atas, ternyata terdapat beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami reaksi perut tak nyaman terhadap susu lho. Hal ini bisa jadi disebabkan seseorang mengalami intoleransi laktosa atau mungkin mengalami alergi susu. Lalu, apakah dua hal tersebut memiliki kondisi dan penyebab yang berbeda? Jawabannya, iya Sobat! Intoleransi laktosa merupakan sebuah keadaan di mana tubuh tidak bisa mencerna laktosa yang terkandung dalam susu. Kembung dan mual biasanya gejala umum dari penderita intoleransi laktosa setelah mengonsumsi susu. Penderita ini memiliki kondisi tubuh yang tidak cukup menghasilkan enzim laktase, sehingga laktosa tidak dapat dicerna dengan baik. Sedangkan pada alergi susu terjadi saat sistem kekebalan tubuh berpikir bahwa produk susu merupakan senyawa asing. Sehingga sistem kekebalan tubuh melepaskan senyawa histamin untuk melawannya. Biasanya tubuh akan merasakan gejala seperti mengi, muntah, hingga diare.
Adakah Jenis Susu Lain yang Cenderung Lebih Aman untuk Penderita Intoleransi?
Selain protein A1 dalam susu masih terdapat protein A2 yang lebih aman. Apa hanya bisa konsumsi susu dengan kandungan protein A2 saja? Enggak juga, masih ada beberapa pilihan susu lainnya yang bisa dikonsumsi sebagai pengganti susu sapi kok. Apa sajakah itu?
1. Susu formula hidrolisat ekstensif
Penderita alergi susu sapi masih bisa mengonsumsi susu sapi kok, caranya dengan memilih susu formula hidrolisat ekstensif. Kandungan protein dalam susu ini sudah dipecah menjadi komponen yang lebih kecil. Hal ini menjadikan seseorang dengan gangguan pencernaan tidak bereaksi pada kandungan proteinnya. Selain susu formula hidrolisat ekstensif, Sobat juga bisa memilih susu formula yang mengandung asam amino.
2. Susu dari sapi A2
Susu dari sapi A2 bisa menjadi alternatif pilihan bagi Sobat yang memilki sensitivitas terhadap protein A1. Selain dari sapi A2, terdapat pula susu olahan yang khusus diambil protein A2 saja. Protein A2 ini jarang menyebabkan gangguan pencernaan karena tidak dipecah menjadi senyawa BCM-7, sehingga tidak menyebabkan reaksi alergi pada pencernaan.
3. Susu nabati seperti susu kedelai
Susu ini menggunakan kedelai sebagai sumber protein menggantikan komponen susu sapi. Meskipun demikian, susu kedelai juga megandung kalsium yang sama baiknya dengan susu sapi. Bagi Sobat yang memiliki intoleransi laktosa bisa memilih susu jenis ini untuk dikonsumsi.
Ketika rasa tak nyaman menyerang perut akibat pencernaan sensitif atau intoleran terhadap susu sapi, suplemen makanan dengan kandungan enzim direkomendasikan untuk membantu meringankan gejalanya, Sowbat. Salah satu produk suplemen makanan yang aman dikonsumsi adalah Freegas. Suplemen ini memiliki kandungan delapan jenis enzim yang membantu menjaga kesehatan pencernaan dengan mengurangi rasa kembung dan tak nyaman diperut setelah makan. Jadi, Sowbat tidak perlu khawatir lagi mengalami gangguan pencernaan, cukup nikmati waktu makan dengan tenang!
Referensi:
Healthline, WebMD, Bestfoodfacts.org, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Official Website