Alergi Air, Apa Benar Ada?

Goapotik
Publish Date • 01/16/2024
Share image facebook goapotikimage twitter goapotikimage whatsapp goapotik
Alergi Air, Apa Benar Ada?

Ternyata Ada Juga yang Alergi Air!


Alergi terhadap makanan laut? Biasa. Alergi terhadap bulu binatang? Juga masih umum. Namun, bagaimana dengan alergi terhadap air? Terdengar aneh, bukan?


Meskipun terdengar aneh, nyatanya ada kondisi alergi terhadap air yang disebut aquagenic urticaria. Hanya sekitar 30-40 orang di seluruh dunia yang pernah didiagnosis mengalami alergi ini. Umumnya, aquagenic urticaria lebih sering terjadi pada wanita dan biasanya dimulai setelah masa pubertas, meskipun bisa terjadi setelah pubertas.


Gejala yang muncul pada penderita aquagenic urticaria mirip dengan gejala alergi pada umumnya, seperti rasa gatal dan bercak merah pada kulit. Gejala ini biasanya muncul setelah kontak dengan air dalam suhu apa pun, seperti saat mandi, hujan, berkeringat berlebihan, atau bahkan setelah menangis. Meskipun gejala bisa muncul di seluruh tubuh, gatal-gatal umumnya menyerang leher, bagian atas tubuh, dan lengan. Gatal-gatal biasanya hilang dalam 30-60 menit setelah tubuh dikeringkan sepenuhnya.


Dalam kasus yang parah, ada penderita yang mengalami gatal-gatal pada kerongkongan saat meneguk air. Contohnya, seorang anak perempuan hanya bisa mentolerir minuman cola bebas gula karena air, teh, dan jus membuat tenggorokannya melepuh akibat alergi.


Penyebab aquagenic urticaria belum jelas, dan National Institutes of Health melaporkan bahwa kondisi ini jarang diturunkan dalam keluarga. Meskipun begitu, beberapa peneliti menduga kaitannya dengan komponen genetik, khususnya pada kromosom 2q21.


Para ilmuwan masih belum yakin apa yang menjadi penyebab alergi ini, meskipun mereka berspekulasi apakah alergi disebabkan oleh zat terlarut dalam air bukan air itu sendiri, atau mungkin karena interaksi antara air dan zat pada kulit.


Karena penyebab aquagenic urticaria masih tidak pasti, pengobatannya saat ini terbatas. Namun, menurut National Institutes of Health, pemberian antihistamin dan steroid bisa menjadi solusi. Selain itu, perawatan sinar ultraviolet B dan penggunaan krim sebagai penghalang antara kulit dan air juga dapat membantu menghindari gejala yang mungkin muncul.


Produk Terkait