Seberapa sering Anda memeriksa tinggi badan Anda? Atau mungkin pernah merasa bahwa tubuh Anda terlihat lebih pendek dari sebelumnya? Jangan lewatkan untuk mengukur! Jika Anda mulai merasa bahwa postur tubuh Anda terbungkuk atau mengalami nyeri pada tulang, hal itu mungkin merupakan tanda dari osteoporosis.
Ketika tinggi badan mulai menurun, hal tersebut mungkin menjadi indikasi adanya masalah pada tulang belakang Anda. Ini terkait dengan gejala dari osteoporosis, suatu kondisi di mana tulang menjadi rapuh, keropos, dan rentan patah karena kehilangan kepadatan tulang.
Menurut Dyah Erti Mustikawati, MPH, yang merupakan Kasubdit Diabetes Melitus dan Gangguan Metabolik di Kementerian Kesehatan RI, jika tinggi badan Anda berkurang 3 cm atau lebih, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Dia menyampaikan hal ini dalam sebuah acara Dialog Interaktif Hari Osteoporosis Sedunia 2017 di Hotel Manhattan, Jakarta pada 25 Oktober 2017.
Selain itu, posisi duduk dan berjalan juga memiliki pengaruh terhadap kesehatan tulang. Dr. Tanya TM Rotikan, SpKO., dari bagian ilmu kedokteran FKUI, juga menekankan pentingnya menjaga postur tubuh tegak saat duduk atau berjalan dalam acara yang sama.
Osteoporosis merupakan penyakit yang bisa diukur kepadatan tulangnya. Meskipun merupakan penyakit tidak menular, osteoporosis dapat sangat berbahaya dan bahkan dapat menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan baik.
Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan osteoporosis, termasuk usia, gaya hidup, kurangnya asupan kalsium, kurangnya aktivitas fisik, dan kurangnya paparan sinar matahari. Namun, perlu dicatat bahwa osteoporosis tidak hanya terjadi pada orang dewasa, tetapi juga pada anak-anak.
Faktor usia juga berpengaruh pada kepadatan tulang. Menurut Dyah, kepadatan tulang mencapai puncaknya pada usia 20-25 tahun. Perbedaan antara wanita dan pria dalam hal usia juga mempengaruhi kepadatan tulang, yang juga dipengaruhi oleh hormon estrogen.
Selain itu, gaya hidup dan pola makan juga dapat menjadi pemicu osteoporosis. Gaya hidup yang tidak sehat dan kurangnya asupan kalsium dapat mempengaruhi kesehatan tulang dalam jangka waktu yang panjang. Jadi, sangat penting untuk menjaga pola makan yang sehat dan aktif secara fisik.
Aturan pola makan yang tepat juga penting untuk mencegah osteoporosis. Dyah menyarankan untuk mengonsumsi makanan tinggi protein, seperti ikan teri, yang kaya akan kalsium dan dapat membantu mencegah osteoporosis. Proses pengolahan ikan teri, seperti diolah bersama sayur atau dibotok, lebih baik daripada menggorengnya.
Selain itu, aktivitas fisik yang teratur juga penting untuk menjaga kepadatan tulang. Jangan malas untuk bergerak! Dan jangan lupa untuk terkena sinar matahari pagi yang baik untuk pembentukan vitamin D yang penting untuk tulang.
Secara keseluruhan, upaya pencegahan osteoporosis seharusnya dimulai sejak dini. Penting untuk menjaga gaya hidup sehat, pola makan yang baik, dan aktif secara fisik untuk menjaga kesehatan tulang kita. Jadi, ayo jaga kesehatan tulang kita mulai sekarang!
Jika membutuhkan produk kesehatan, Sowbat bisa mendapatkannya di GoApotik.
Yuk #SehatBarengGoApotik
Sumber:
Mustikawati, D. E. (2017). Dialog Interaktif Hari Osteoporosis Sedunia 2017. Kementerian Kesehatan RI. Diakses dari Kemenkes RI.
Cummings, S. R., & Melton, L. J. (2002). Epidemiology and Outcomes of Osteoporosis. Journal of Bone and Mineral Research, 17(Suppl 2), N2-N7. Diakses dari Wiley Online Library.
National Osteoporosis Foundation. (2023). What is Osteoporosis? Diakses dari NOF.
Kearns, C. (2019). The Role of Nutrition in Bone Health and Osteoporosis Prevention. Diakses dari PubMed Central.