Menyelami Kembali NSAID, Golongan Obat yang Tak Akan Punah

Goapotik
Publish Date • 12/29/2020
Share image facebook goapotikimage twitter goapotikimage whatsapp goapotik
Menyelami Kembali NSAID, Golongan Obat yang Tak Akan Punah

Tentu kita tidak asing dengan istilah NSAID (Non Steroid Antiinflammatory Drugs). Penggunaan NSAID juga tidak lepas dari kehidupan sehari-hari. Kerapnya masyarakat yang mengeluhkan sakit kepala, nyeri, demam, dan panas membuat obat NSAID tentu sangat dibutuhkan. Obat-obat seperti parasetamol, aspirin, antalgin, asam mefenamat, piroksikam, meloksikam, ibuprofen, diklofenak dan lain sebagainya adalah sebagian kecil dari contoh obat-obat NSAID


Obat-obat golongan Anti Inflamasi Non-Steroid (AINS) di atas umumnya memiliki efek samping utama pada lambung. Mengapa bisa begitu? Obat-obat AINS terkenal dengan mekanisme kerjanya dimana ia menghambat sintesis prostaglandin. Prostaglandin adalah suatu senyawa dalam tubuh yang merupakan mediator nyeri dan radang. Ia terbentuk dari asam arakidonat pada sel-sel tubuh dengan bantuan enzim cyclooxygenase (COX). Dengan penghambatan pada enzim COX, maka prostaglandin tidak terbentuk, dan nyeri atau radang pun reda.

COX ini ada dua jenis, yaitu COX-1 dan COX-2. COX-1 ini selalu ada dalam tubuh kita secara normal, untuk membentuk prostaglandin yang dibutuhkan untuk proses-proses normal tubuh, antara lain memberikan efek perlindungan terhadap mukosa lambung. Sedangkan COX-2, adalah enzim yang terbentuk hanya pada saat terjadi peradangan/cedera, yang menghasilkan prostaglandin yang menjadi mediator nyeri/radang. Jadi, sebenarnya yang perlu dihambat hanyalah COX-2 saja yang berperan dalam peradangan, sedangkan COX-1 mestinya tetap dipertahankan. Tapi masalahnya, obat-obat AINS ini bekerja secara tidak selektif. Ia bisa menghambat COX-1 dan COX-2 sekaligus. 

Jadi ia bisa menghambat pembentukan prostaglandin pada peradangan, tetapi juga menghambat prostaglandin yang dibutuhkan untuk melindungi mukosa lambung. Akibatnya? Lambung menjadi terganggu. Selain berefek samping terhadap lambung, AINS juga sering disebut-sebut bisa memicu kekambuhan asma buat mereka yang sudah punya riwayat asma. Bahkan cukup banyak pula penderita asma yang sensitif terhadap aspirin, yang terpicu kekambuhan asmanya jika minum aspirin. Hal ini diduga berkaitan dengan dampak dari penghambatan terhadap enzim COX. Penghambatan terhadap COX akan mengarahkan metabolisme asam arakidonat ke arah jalur lipoksigenase yang menghasilkan leukotrien. Leukotrien sendiri adalah suatu senyawa yang memicu penyempitan saluran nafas (bronkokonstriksi). 

Karena itu, penderita dengan riwayat asma juga harus hati-hati menggunakan obat-obat AINS. 

Setelah mengetahui bahwa enzim COX yang lebih berperan dalam peradangan adalah COX-2, bukan COX-1, maka para ahli berpikir untuk membuat obat yang khusus menghambat COX-2 saja. Maka muncullah obat-obat seperti celecoxib, rofecoxib, valdecoxib, dll. Obat-obat ini sangat laris ketika pertama kali dimunculkan, karena memenuhi harapan sebagian besar pasien yang harus mengkonsumsi AINS dalam jangka waktu lama, tapi terhindar dari efek terhadap lambung.

Apakah obat ini bebas dari efek samping?

Beberapa tahun setelah diluncurkan di pasar, mulai ada laporan kejadian efek samping gangguan kardiovaskular, yaitu terjadinya gangguan jantung iskemi atau stroke iskemi. 

Mengapa bisa terjadi?

Ternyata penghambatan secara selektif terhadap COX-2 juga memunculkan masalah lain. Diketahui bahwa selain prostaglandin, COX-1 juga mengkatalisis pembentukan tromboksan A2, suatu senyawa dalam tubuh yang berperan dalam pembekuan darah dan bersifat vasokonstriktor (menyebabkan penyempitan pembuluh darah). Ketika COX-1 dibiarkan tidak terhambat, maka pembentukan tromboksan jalan terus, dan ini ternyata dapat menyebabkan meningkatnya risiko terbentuknya gumpalan-gumpalan darah kecil (blood clots) yang dapat menyebabkan tersumbatnya pembuluh darah.

Jadi bicara NSAID tentu banyak sekali yang dapat dibicarakan, namun tulisan di atas adalah pembahasan sedikit mengenai NSAID, contoh obatnya, efek samping dan tentu pandangan terhadap NSAID golongan baru. Sebagaimana manusia yang terus tumbuh, tentu perkembangan obat NSAID juga tidak akan berhenti.


Referensi

Journal:

Journal titled, “Poisoning & Drug Overdose, fifth edition” by Olson et.al. Published by The McGraw Hill Companies, on 2007.