Jangan Anggap Sepele! Inilah 7 Penyakit Penyebab Kekurangan Enzim Pencernaan
Pernahkah Sowbat mengalami rasa tidak nyaman di perut seperti adanya gejala kembung, begah, konstipasi, hingga kram? Bisa jadi Sowbat sedang mengalami gangguan pencernaan yang disebabkan karena defisiensi atau kekurangan enzim. Tahukah kamu bahwa, kondisi kekurangan enzim ini ternyata dapat diderita oleh siapapun? Tentu saja! Kendati defisiensi enzim paling sering disebabkan karena menurunnya fungsi organ pencernaan akibat faktor usia, kondisi ini dapat terjadi pula akibat beberapa penyakit tertentu, karena ketidakcocokan makanan, dan pola makan yang tidak baik, lho. Dengan menyepelekan kondisi ini, tentu kamu akan membiarkan timbulnya gangguan-gangguan lain pada saluran pencernaan, yang mungkin dapat berakibat fatal! Maka dari itu, kenali lebih dalam penyebab terjadinya kekurangan enzim berikut agar Sowbat dapat mencegah dan menanganinya dengan tepat!
Enzim Punya Peran Penting dalam Proses Metabolisme Tubuh!
Enzim merupakan salah satu aspek yang berperan penting dalam sistem pencernaan, salah satunya dapat membantu mengoptimalkan proses metabolisme makanan. Fungsi ini tentu berpengaruh terhadap proses distribusi zat-zat makanan yang dicerna dan diserap oleh tubuh. Apabila metabolisme terganggu, maka proses penyerapan sari-sari makanan oleh tubuh menjadi tidak optimal. Oleh karenanya keberadaan enzim pencernaan sangatlah diperlukan, Sowbat!
Di dalam tubuh terdapat beberapa jenis enzim pencernaan yang mutlak diperlukan dalam proses metabolisme makanan. Berikut ini adalah beberapa jenis enzim utama yang bekerja di sistem pencernaan kita beserta fungsinya:
Enzim Amilase, yaitu enzim yang berperan memecah zat pati atau karbohidrat menjadi glukosa (molekul gula). Enzim amilase dihasilkan di kelenjar liur, pankreas serta usus halus.
Enzim Protease, memiliki peran memecah molekul protein menjadi asam amino. Beberapa jenis enzim protease antara lain enzim pepsin, tripsin dan kimotripsin yang diproduksi di pancreas, lambung dan usus halus.
Enzim Lipase, merupakan enzim yang bertugas memecah lemak menjadi molekul asam lemak dan gliserol. Dalam proses pencernaan, enzim lipase dibantu oleh cairan empedu agar dapat bekerja secara optimal.
Enzim Maltase, yaitu enzim yang memiliki fungsi memecah maltosa yang banyak ditemukan pada tumbuhan seperti biji-bijian dan gandum. Enzim ini diproduksi oleh usus, tepatnya di usus halus.
Enzim Sukrase, merupakan enzim yang dapat memecah molekul gula sukrosa menjadi molekul gula kecil seperti fruktosa dan glukosa.
Apakah Penyakit yang Dapat Sebabkan Defisiensi Enzim Pencernaan?
Enzim diproduksi secara alami oleh tubuh di berbagai tempat, sesuai dengan peran dan fungsinya. Namun, ada kalanya seseorang mengalami kekurangan enzim, yaitu ketika jumlah enzim yang diperlukan tidak mencukupi untuk proses metabolisme makanan. Penyebab seseorang mengalami defisiensi enzim bermacam-macam, di antaranya dipengaruhi oleh faktor hormon, pola makan, pola hidup yang kurang sehat, serta faktor genetik atau bawaan lahir.
Selain faktor internal dan eksternal yang telah disebutkan di atas, defisiensi enzim dapat pula terjadi apabila seseorang memiliki suatu penyakit yang berpengaruh langsung terhadap produksi enzim. Adapun penyakit-penyakit yang menyebabkan defisiensi enzim adalah sebagai berikut:
Exocrine Pancreatic Insufficiency (EPI)
EPI merupakan keadaan dimana pankreas seseorang tidak dapat memproduksi cukup enzim pencernaan. Sebagaimana diketahui beberapa enzim pencernaan dihasilkan oleh organ pankreas. Sehingga apabila seseorang menderita EPI maka dia akan mengalami kondisi defisiensi enzim, terutama enzim pemecah molekul lemak, yaitu lipase.
Inflammatory Bowel Disease (IBD)
IBD adalah kondisi dimana terjadi peradangan pada usus dan saluran pencernaan. IBD ditandai dengan adanya luka atau iritasi pada saluran pencernaan. Ini akan mengganggu proses pembentukan ezim-enzim pencernaan yang dihasilkan oleh usus, seperti maltase, sukrase dan laktase.
Irritable Bowel Syndrome (IBS)
IBS merupakan gangguan pada usus, yang umumnya ditandai dengan gejala seperti nyeri perut yang hebat, kembung, diare, atau konstipasi. IBS dapat disebabkan karena beberapa hal seperti gangguan hormon, kosumsi makanan atau minuman yang memicu usus besar mengalami iritasi, atau terjadinya perforasi usus. Sama seperti IBD, seseorang yang menderita IBS akan mengalami defisiensi enzim yang dihasilkan oleh usus.
Pankreatitis
Kondisi dimana pankreas mengalami peradangan ditandai dengan gejala nyeri hebat pada perut bagian kanan atas. Pankreas menghasilkan beberapa enzim pencernaan, sehingga seseorang dapat mengalami defisiensi enzim jika mengalami gangguan pankreas.
Sialolithiasis
Merupakan kondisi dimana terdapat gangguan pada kelenjar ludah yang dapat menghambat produksi enzim amilase dan ptyalin yang disekresikan oleh kelenjar ludah.
Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)
Lambung memproduksi enzim pencernaan seperti pepsin dan renin. Apabila seseoran menderita GERD maka produksi enzim-enzim tersebut menjadi terganggu, akibatnya seseorang dapat mengalami defisiensi enzim.
Gastritis
Kondisi ketika lambung mengalami peradangan karena asam lambung yang merusak dinding lambung itu sendiri. Umunya gastritis disebabkan karena makanan pedas atau karena obat-obatan tertentu. Kondisi ini juga dapat memicu timbulnya defisiensi enzim.
Enzim pencernaan mutlak diperlukan dalam proses pengolahan makanan dalam tubuh. Sehingga, jika Sowbat mengalami gangguan-gangguan pencernaan yang dapat memicu defisiensi enzim, sebaiknya gunakan suplemen-suplemen makanan atau penunjang untuk memelihara enzim di pencernaan berfungsi lebih baik. Mengonsumsi suplemen makanan yang mengandung enzim alami tentu dapat menjadi alternatif terbaik, Sowbat!
Suplemen yang mengandung enzim seperti Freegas, dengan efektif dan praktis akan memenuhi kebutuhan enzim pada sistem pencernaan. Dengan kandungan 8 jenis enzim pencernaan esensial di dalam formula Freegas yakni, enzim protease, amilase, glukoamilase, alfa-galaktosidase, lipase, selulase, dan enzim invertase, tentu akan memenuhi kebutuhan enzim harian, dan membantu memelihara kesehatan pencernaanmu!
Mari lebih aktif memelihara organ pencernaan kita, karena tubuh yang fit dan kuat tentu berasal dari pencernaan yang sehat, Sowbat. Let’s keep our day and our tummy happy!
Referensi:
Web MD (diakses pada 12 Agustus 2020)
Patterson, M.C., 2017, Disease Associated with Primary Abnormalities in Carbohydrae Metabolism, Swaiman’s Pedriatic Neurology 7th Ed.