Hati-Hati, Mums! Salah Berikan Anak Susu Bisa Sebabkan Diare Akut
Susu memang merupakan salah satu minuman bernutrisi yang penting untuk diberikan kepada Si Kecil untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya. Sayangnya, tidak semua anak-anak bisa mengonsumsi susu formula berbahan dasar susu sapi. Hal ini terjadi ketika tubuh Si Kecil tidak bisa mencerna laktosa yang ada di dalam susu, atau kita sebut sebagai intoleransi laktosa. Di Indonesia sendiri dapat terjadi hingga 2 juta kasus intoleransi laktosa setiap tahunnya lho, Mums. Kondisi intoleransi laktosa ini umumnya ditandai oleh adanya masalah pada pencernaan seperti, mual, muntah, hingga diare, yang tentunya membuat Si Kecil sangat tidak nyaman. Gejala-gejala intoleransi laktosa lain yang perlu diwaspadai, akan dirangkum pada penjelasan di bawah ini ya, Mums.
1. Sakit Perut
Si Kecil yang menderita intoleransi laktosa umumnya akan menunjukkan gejala sakit perut. Perut akan terasa melilit atau bergejolak setelah Si Kecil meminum susu. Sakit perut muncul karena pencernaan tidak dapat memecah laktosa untuk disalurkan ke usus besar. Akibatnya, rasa sakit yang hebat akan dirasakan di area abdomen, mulai dari ulu hati hingga bawah pusar Si Kecil.
2. Kembung
Intoleransi laktosa yang diderita Si Kecil umumnya juga akan membuatnya merasakan kembung. Hal ini terjadi karena laktosa tidak dapat dipecah maupun diserap oleh usus. Sehingga, laktosa pun akan difermentasi serta dipecah oleh bakteri di dalam usus. Proses inilah yang menyebabkan terbentuknya gas, serta membuat usus menarik lebih banyak air dari dalam tubuh. Akibatnya, perut akan terasa kembung karena diisi oleh air dan gas.
3. Mual dan Muntah
Jika Si Kecil mengalami intoleransi laktosa, maka tubuhnya akan menunjukkan reaksi mual dan muntah dengan cepat setidaknya mulai dari 30 menit – 2 jam setelah meminum susu. Reaksi tersebut muncul karena sistem pencernaan Si Kecil yang tidak dapat mencerna laktosa, dan kelebihan laktosa di dalam perut akan dianggap sebagai zat asing yang perlu dikeluarkan dengan segera. Akibatnya, saluran pencernaan akan berkontraksi dan berujung pada sensasi mual hingga muntah.
4. Sendawa dan Buang Angin
Tidak berhenti pada perut yang kembung, intoleransi laktosa yang diderita Si Kecil tentu juga membuatnya lebih sering bersendawa atau buang angin. Hal ini merupakan efek dari banyaknya gas yang terbentuk di dalam perut Si Kecil, yang harus dikeluarkan dengan segera. Sendawa dan buang angin merupakan reaksi alami yang dilakukan tubuh agar tidak terlalu banyak gas di dalam perut Si Kecil.
5. Diare
Salah satu gejala yang cukup mengkhawatirkan dari intoleransi laktosa adalah diare. Gejala ini umumnya lebih sering dirasakan oleh anak-anak dibandingkan orang dewasa. Si Kecil bisa mengalami diare karena laktosa yang difermentasikan menyebabkan semakin banyak cairan yang menumpuk di usus besar, ditambah lagi dengan reaksi organ pencernaan yang terus berkontraksi. Semakin banyaknya cairan yang berada di usus besar, maka akan semakin banyak pula air yang terbawa saat buang air, dan hal inilah yang membuat Si Kecil menderita diare.
Ketika diare ini muncul, Mums tentu perlu segera berikan peredanya. Salah satunya adalah dengan memberikan obat pereda diare hingga probiotik alami seperti Lacidofil. Probiotik yang berperan memelihara keseimbangan mikrobiota dalam pencernaan ini dapat diminum secara rutin untuk mencegah reaksi diare akibat intoleransi laktosa, Mums. Selain menjaga kesehatan usus Si Kecil, tentunya Mums juga perlu memperhatikan jenis susu yang akan diberikan pada Si Kecil, ya. Mums bisa berikan susu alternatif yang berbahan dasar soya atau susu nabati sebagai penggantinya.
References: Alodokter, idai.or.id, HelloSehat