OLMETEC PLUS 40 MG/12.5 MG TABLET
Label Produk
Harga
Rp 22.722
Jumlah
Biaya Pengiriman
Dari
Kota Bekasi
Biaya
Masuk DuluBagikan
PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI PETUNJUK DOKTER. Olmetec plus tablet merupakan obat yang digunakan Untuk pengobatan hipertensi esensial jika tekanan darah (TD) tidak dapat dikendalikan secara adekuat oleh salah satu kandungan obat saja
Indikasi / Kegunaan
Digunakan untuk pengobatan hipertensi esensial jika tekanan darah (TD) tidak dapat dikendalikan secara adekuat oleh olmesartan medoksomil atau hidroklorortiazid saja
Kandungan / Komposisi
Tiap tablet mengandung Olmesartan medoxomil 40 mg dan hydrochlorothiazide 12.5 mg
Dosis
ATURAN PAKAI HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK DOKTER. 1 tablet 1 kali sehari
Cara Pemakaian
Dapat diberikan bersama atau tanpa makanan
Kemasan
1 tablet
Golongan
Obat Keras
Perlu Resep
Ya
Kontraindikasi / Jangan digunakan oleh
Hipersensitivitas terhadap olmesartan medoxomil, hidroklortiazid atau terhadap substansi turunan sulfonamid lainnya. Gangguan ginjal berat, hipokalemia refrakter dan hiperkalsemia; kolestasis dan gangguan obstruksi saluran empedu. Hamil trimester 2 dan 3 dan wanita menyusui
Efek Samping
Olmesasrtan medoxomil : Pusing, vertigo, sinkop, palpitasi, hipotensi, hipotensi ortostatik, ruam kulit, eksim, lemas, peningkatan/penurunan kadar kalium darah, peningkatan kadar urea darah. Trombositopenia, sakit kepala, bronkitis, batuk, faringitis, rinitis, nyeri perut, diare, muntah, pruritus, eksantema, dispepsia, gastroenteritis, mual, artritis, nyeri punggung dan tulang, hematuria, infeksi saluran kemih (ISK), nyeri dada, fatigue/lelah, letargi, tidak enak badan, gejala-gejala yang menyerupai flu, edema perifer, dermatitis alergi, edema pada wajah, dan urtikaria, reaksi anafilaksis, kram otot, mialgia, gagal ginjal akut dan insufisiensi ginjal, astenia, nyeri, peningkatan kadar kreatinin fosfokinase, hipertrigliseridemia, hiperurisemia, hiperkalemia, peningkatan enzim hati. Hidroklorotiazid : Anoreksia, kehilangan nafsu makan, iritasi lambung, diare, konstipasi, sialadenitis, pankreatitis, ikterus, xanthopsia, penglihatan kabur sementara, leukopenia, neutropenia/agranulositosis, trombositopenia, anemia aplastik, anemia hemolitik, depresi sumsum tulang, reaksi fotosensitivitas, ruam kulit, reaksi pada kulit yang menyerupai lupus eritematosus sistemik, reaktivasi lupus eeritematosus kutaneus, urtikaria, angiitis nekrotikans, demam, gawat pernapasan, gangguan fungsi ginjal, nefritis interstisial, spasme otot, lemah/lemas, gelisah, kepala terasa melayang, vertigo, parestesia, hipotensi postural, aritmia jantung, gannguan tidur, depresi
Perhatian Khusus
Pasien yang mengalami deplesi vol intravaskular dan/atau Natrium, stenosis arteri renalis bilateral atau stenosis arteri yang menuju ke satu ginjal yang masih berfungsi, riwayat asma bronkial, stenosis aorta atau mitral, atau kardiomiopati hipertrofi obstruktif. Peningkatan risiko hipotensi berat dan gangguan ginjal. Kadar Kalium, kreatinin dan asam urat dalam serum harus dipantau secara periodik. Gangguan fungsi hati atau penyakit hati progresif, dapat menyebabkan gangguan keseimbangan elektrolit dan gangguan toleransi glukosa. Dapat terjadi hiperurisemia. Pasien dengan diabetes melitus (DM), aldosteronisme primer, gagal jantung atau penyakit serebrovaskuler iskemik, dapat menyebabkan eksaserbasi lupus eritematosus sistemik. Hentikan penggunaan tiazid sebelum dilakukan pemeriksaan fungsi paratiroid. Dapat mengganggu kemampuan untuk mengemudi kendaraan atau menjalankan mesin. Pasien lanjut usia dan anak-anak
Cara Penyimpanan
Simpan pada tempat sejuk dan kering, serta terlindung dari cahaya
Principal
PT. Pfizer Indonesia
Nomor Ijin Edar (NIE)
DKI1890701817B1