Semua orang, termasuk anak-anak pasti pernah merasakan stres dan cemas mengenai banyak hal. Kondisi ini merupakan suatu respon tubuh yang normal. Stres merupakan sebuah bentuk reaksi tubuh terhadap adanya ancaman, tekanan, pikiran, atau adanya suatu perubahan. Sedangkan cemas atau anxiety merupakan perasaan gugup atau gelisah dan merupakan bentuk respon tubuh terhadap adanya stres yang dirasakan. Memang tidak semua rasa cemas dan stres berakibat buruk pada tubuh, tapi jika terjadi cukup sering dengan tingkat tekanan tinggi. Lama-kelamaan dapat menimbulkan berbagai masalah pada kesehatan tubuh, khususnya mampu berpengaruh buruk pada sistem pencernaan kita, lho.
Saat mengalami kondisi stres, tubuh terpicu untuk mengaktifkan sistem saraf dalam kondisi mempertahankan diri. Kondisi ini dikontrol oleh bagian otak yang bertugas mengendalikan emosi bernama amigdala. Selanjutnya, amigdala akan mengirimkan sinyal bahaya ke kelenjar hipotalamus di dasar otak serta kode untuk kelenjar adrenal untuk melepaskan hormon kortisol dan adrenalin. Saat hormon ini dilepaskan, otot-otot dalam tubuh akan menjadi tegang dan mengaktifkan fungsinya untuk melindungi diri dari cedera. Akibatnya, kondisi tubuh akan mengeluarkan respon berupa detak jantung lebih kencang dalam memompa darah ke otot dan meningkatkan suplai oksigen. Sehingga hal ini dapat memicu napas jadi sesak hingga jantung berdebar. Selain itu, tubuh juga akan melepaskan kadar glukosa dan lemak ke aliran darah untuk memberikan suplai tenaga untuk menjadi waspada. Jika kondisi stres ini terjadi terus-menerus dalam jangka waktu lama. Dampaknya akan berpengaruh pada kondisi kesehatan fisik khususnya pada pencernaan seperti tidak selera makan, mual, konstipasi, diare, dan maag
Bagaimana Stres Dapat Berdampak Pada Gangguan Pencernaan?
Saat tubuh mengalami stres yang berakibat mengganggu pencernaan disebabkan karena banyaknya serabut saraf pada keduanya yang dihubungkan oleh neurotransmitter, salah satunya serotonin. Tanda-tanda yang bisa dirasakan yang pertama, mengalami hilang nafsu makan yang disebabkan oleh hormon Corticotropin-Releasing Hormone (CRH). Kedua, merasa mual akibat peningkatan produksi asam lambung sehingga akan timbul rasa nyeri perut bagian atas disertai kembung. Ketiga, perut terasa sakit melilit yang diakibatkan oleh peradangan usus.
Jika kondisi stres pada tubuh berlangsung dalam jangka panjang, hal ini akan berakibat buruk pada kesehatan tubuh. Langkah-langkah apa saja yang bisa dilakukan untuk mengatasi dampak stres terhadap pencernaan? Berikut ini tips-nya!
1. Kenali masalah stres berasal. Coba lakukan analisis terhadap masalah yang dirasakan hingga menyebabkan stres. Pelan-pelan coba atasi dan hadapi masalahnya. Sambil mencoba mengatasinya, ikuti dengan tarik nafas panjang untuk relaksasi diri.
2. Lakukan perubahan gaya hidup yang lebih baik. Misalnya dengan berolahraga secara teratur, menerapkan pola makan yang bergizi seimbang, penuhi waktu tidur yang cukup, dan batasi konsumsi minuman berkafein tinggi.
3. Lakukan relaksasi diri dengan meditasi atau olahraga yoga. Dua kegiatan ini akan membantu Sowbat dalam mengatur kembali teknik pernapasan dan memberikan tubuh efek relaksasi. Hal ini akan membantu tubuh kembali mengendorkan saraf yang tegang akibat stres.
4. Konsumsi prebiotik dan probiotik agar dapat kembali mengubah susunan bakteri baik dalam mikrobiota usus. Hal ini akan mengembalikan lingkungan yang baik dan ideal bagi bakteri baik untuk kembali menyehatkan pencernaan.
5. Konsumsi suplemen makanan untuk membantu mengatasi gangguan pencernaan yang mungkin disebabkan akibat stres. Stres dapat mempengaruhi perubahan hormon dan lingkungan pencernaan, seperti perubahan keasaman lambung dan jumlah enzim pencernaan yang disekresikan. Mengonsumsi suplemen penunjang enzim pencernaan merupakan salah satu langkah tepat dan aman untuk memelihara keseimbangan lingkungan di perut kita, Sowbat! Suplemen dengan kandungan enzim alami terlengkap seperti Freegas, sangat direkomendasikan buatmu. Di dalamnya terdapat delapan jenis enzim yang mampu mengatasi masalah pencernaan dan memelihara kesehatan sistem pencernaan.
Nah, itulah penjelasan lengkap terkait gangguan pencernaan akibat akumulasi stres dan tips untuk mengatasinya, Sowbat! Kunci utamanya adalah keep yourself happy and keep your tummy always be healthy!
Referensi: Harvard Health Publishing - Harvard Medical School, HealthDay - News for Healthier Living, Gut Journal - The Neurobiology of Stress and Gastrointestinal Disease.