Sowbat, ketinggalan sarapan tentu sudah jadi hal lumrah bagi kita yang memiliki aktivitas super padat. Urusan keluarga hingga keperluan kantor yang overload seringkali malah membuat kita jadi lalai memperhatikan kesehatan. Padahal, kita sendiri tahu bahwa hal inilah yang memicu kebiasaan malas sarapan, yang tentunya juga berujung pada munculnya berbagai gangguan kesehatan.
Kesehatan Pencernaan Tidak Boleh Disepelekan
Sebagaimana disebutkan oleh banyak ahli kesehatan, sistem pencernaan merupakan ‘the second brain’ bagi manusia. Sistem pencernaan kita menampung lebih dari 100 juta sel, yang ternyata sebanding dengan jumlah sel yang ada di kepala seekor kucing, lho! Enteric Nervous System (sistem saraf pencernaan) manusia juga dapat bekerja secara mandiri tanpa pengaruh Central Nervous System (sistem saraf pusat) kita, serta berkomunikasi dengan otak melalui sinyal saraf dan sekresi hormon. Inilah yang menyebab kondisi perut sangat berpengaruh pada energi dan emosi kita.
Memelihara kesehatan pencernaan tentu sangatlah penting. Pencernaan kita berperan utama dalam melakukan aktivitas-aktivitas penting yang kompleks untuk menyediakan nutrisi yang dapat menunjang kehidupan kita. Bayangkan, jika terdapat bagian dari pencernaan kita rusak, maka nutrisi yang kita peroleh akan terbatas, keseimbangan lingkungan pencernaan terganggu, dan enzim-enzim pencernaan tidak dapat bekerja optimal. Pada akhirnya, berbagai gangguan kesehatan pun akan menyiksa kita.
Apa Saja Bahaya Melewatkan Sarapan?
Kebiasaan melewatkan sarapan, merupakan salah satu pencetus gangguan kesehatan yang selalu dianggap sepele, padahal dapat menimbulkan banyak kerugian. Sarapan berperan penting pada pengaturan awal lingkungan lambung dan usus di pagi hari, yang lebih lanjut berpengaruh pula pada keasaman lambung, fungsi mikrobiota usus, dan fungsi enzim pencernaan. Sarapan juga dianggap sebagai sinyal untuk dimulainya metabolisme tubuh dalam menyambut aktivitas harian. Jika kamu sering melewatkan sarapan, tendensi munculnya gangguan pencernaan seperti maag, GERD, bahkan defisiensi enzim, akan lebih rentan terjadi, dan jika tidak ditangani dengan tepat akan memicu komplikasi yang lebih serius.
Mengapa Sarapan Justru Menyebabkan Beberapa Orang Sakit Perut?
Kondisi pencernaan tiap orang tentulah berbeda-beda. Beberapa orang melaporkan tidak bisa meminum susu di pagi hari, ada yang berpengalaman tidak bisa makan buah-buahan. Pada intinya, tata cara sarapan dan jenis makanan lah yang menjadi jawaban dari terjadinya rasa perut tidak nyaman.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, sarapan diibaratkan sebagai starter point untuk mengatur kondisi perut kita selama seharian. Oleh karena itu, tentu kita harus mulai dengan asupan bernutrisi yang bersifat netral. Sifat netral yang dimaksud adalah dapat diterima oleh perut kita secara langsung, tidak mengiritasi, dan tidak menimbulkan alergi ataupun perut sensitif. Mengonsumsi makanan-makanan berlemak dan berbumbu kuat, atau minuman yang mengandung tinggi lemak atau gula seperti susu dan minuman bersoda di pagi hari tentulah akan membuat lingkungan perut terganggu, Sowbat!
Tips Sarapan Nyaman untuk Memulai Hari yang Menyenangkan
Sarapan ditujukan untuk memberikan kamu energi yang cukup dalam memulai hari dan mengontrol kondisi perut selama seharian. Maka yang perlu kamu catat adalah, selalu terapkan kebiasaan makan yang sesuai. Mulailah sarapan yang ringan untuk perut kamu, dan hindari makanan minuman yang bersifat mengiritasi. Jika kamu sensitif terhadap kafein, hindari konsumsi kopi dan teh di pagi hari, dan gantikanlah dengan air mineral biasa. Kamu juga perlu ingat, bahwa di pagi hari perut belum dapat bekerja dengan berat, sehingga makanlah dalam porsi kecil dan jangan terburu-buru.
Tips terakhir yang sering direkomendasikan oleh ahli kesehatan adalah, tunjang sarapan dengan asupan bernutrisi, jika perlu konsumsi suplemen makanan untuk membantumu menjaga kondisi pencernaan tetap optimal! Suplemen makanan dapat berupa multivitamin, probiotik, maupun suplemen enzim pencernaan. Suplemen yang mengandung enzim lengkap mampu menunjang proses pencernaan kita dengan praktis dan efisien, sehingga Sowbat gak perlu khawatir masalah pencernaan mengganggu selama beraktivitas sehari-hari. Selamat mencoba, ya!
Referensi:
Official Website:
Natural Medicine Journal, Healthline, Enzyscience.com, Livestrong, Health Central, Science Daily, BBC News
Journals:
- Journal titled “Digestive Enzyme Supplementation in Gastrointestinal Diseases” by Gianluca Ianiro, Silvia Pecere, Valentina Giorgio, et al. Published by Current Drug Metabolism Journal (Vol 17), on Feb 2016.
- Journal titled “The Role of Diet in the Management of Non-Ulcer Dyspepsia” published on Middle East Journal of Digestive Disease (Vol 7 - 2015).