Hipertensi saat ini menjadi perhatian utama banyak orang, tidak hanya pada usia dewasa tetapi juga pada usia muda. Oleh karena itu, disarankan untuk secara rutin memeriksa tekanan darah Anda sejak dini agar dapat dipantau dan lebih mudah mencegah munculnya hipertensi. Jika tekanan darah tinggi, sangat penting untuk memantau dengan ketat hingga mencapai angka yang dapat dikendalikan. Pengobatan dan pencegahan hipertensi biasanya lebih efektif dengan mengubah gaya hidup. Perubahan ini, bersamaan dengan konsumsi obat anti-hipertensi, dapat menjadi langkah efektif untuk menurunkan tekanan darah. Pengobatan yang tepat akan ditentukan berdasarkan tingkat tekanan darah dan risiko pasien terhadap penyakit kardiovaskular, seperti serangan jantung dan stroke. Pada beberapa kasus hipertensi, pasien mungkin perlu mengonsumsi obat seumur hidup.
Beberapa jenis obat anti-hipertensi yang umum adalah Captopril dan Amlodipin. Perbedaan antara kedua obat ini dapat dilihat dari informasi berikut:
Captopril:
Captopril termasuk dalam golongan ACE inhibitor (inhibitor enzim pengubah angiotensin). Fungsi utamanya adalah mengobati hipertensi dan gagal jantung. Selain itu, Captopril juga bermanfaat untuk melindungi jantung setelah serangan jantung dan mengatasi penyakit ginjal akibat diabetes. Captopril bekerja dengan menghambat produksi hormon angiotensin 2, membuat dinding pembuluh darah lebih rileks, menurunkan tekanan darah, dan meningkatkan suplai darah ke jantung. Dapat dikonsumsi sendiri atau dikombinasikan dengan obat anti-hipertensi lainnya.
Amlodipin:
Amlodipin adalah obat untuk mengatasi hipertensi dan serangan angina. Golongan obat ini dikenal sebagai calcium channel blockers yang bekerja dengan melebarkan diameter pembuluh darah, meningkatkan aliran darah menuju jantung, dan mengurangi tekanan darah dalam pembuluh darah. Amlodipin dapat dikonsumsi sendiri atau dikombinasikan dengan obat lain untuk mencapai efek yang diinginkan.
Peringatan:
Captopril: Hindari pada wanita hamil, menyusui, dan perhatian khusus pada penderita gangguan ginjal, hati, serta kondisi tertentu seperti lupus dan aterosklerosis.
Amlodipin: Tidak disarankan untuk wanita hamil dan menyusui, serta perlu kewaspadaan pada aktivitas yang memerlukan konsentrasi.
Dosis dan Efek Samping:
Captopril: Dosis disesuaikan dengan kondisi pasien, dan efek samping mungkin termasuk pusing, batuk kering, mual, dan gangguan pencernaan.
Amlodipin: Dosis awal adalah 5 mg per hari dengan efek samping seperti kelelahan, pusing, dan pembengkakan pergelangan kaki.
Perbandingan:
Captopril biasa digunakan pada hipertensi dengan komplikasi penyakit lain, seperti gangguan ginjal dan diabetes nefropati.
Amlodipin umumnya digunakan pada hipertensi dan serangan angina.
Keduanya harus digunakan sesuai anjuran dokter, dengan pemantauan rutin untuk memastikan keefektifan dosis yang dikonsumsi. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk memilih terapi yang sesuai dengan kondisi tubuh, dan upaya pencegahan hipertensi dengan gaya hidup sehat tetap ditekankan.