6 Mitos Penyembuhan Luka yang Perlu Kamu Ketahui
Saat mengalami luka, banyak dari kita yang akan langsung panik dan buru-buru mengobatinya. Memang, luka yang tidak ditangani segera bisa memicu infeksi dan membawa beragam komplikasi yang berbahaya. Namun, jangan sampai penyembuhan luka jadi dilakukan secara tidak tepat karena mengikuti mitos yang banyak beredar lho, Sowbat. Mempercayai mitos tanpa mengetahui fakta dibaliknya bisa membuat luka jadi semakin parah. Yuk, simak dulu 6 mitos seputar penyembuhan luka yang perlu kamu ketahui sebelum merawat luka!
1. Alkohol dapat membuat luka steril
Kamu mungkin pernah mengatasi luka dengan menggunakan alkohol. Padahal, menggosokkan alkohol ke luka justru dapat membakar kulit dan merusak jaringan luka yang sensitif. Dibandingkan menggunakan alkohol, sebaiknya gunakan cairan antiseptik untuk membersihkan luka agar tidak infeksi.
2. Pasta gigi sebagai pertolongan luka bakar
Saat terkena air mendidih, kompor panas, maupun knalpot, kamu mungkin sering disarankan untuk mengoleskan pasta gigi pada luka lepuh tersebut, kan? Hal ini merupakan mitos besar penanganan luka bakar, lho! Alih-alih efek luka bakar mereda, penggunaan pasta gigi pada luka justru berbahaya. Pasta gigi mengandung bahan-bahan seperti perfume, pemutih, mentol, dan bahan kimia lainnya, yang bersifat iritan bagi jaringan kulit, terlebih lagi pada luka.
3. Luka perlu dibuka agar cepat kering
Saat mendapatkan luka gores, kamu bisa menyembuhkannya dengan menggunakan cairan antiseptik atau plester. Tapi, plester seringkali dianggap memperlambat proses penyembuhan luka karena tidak mendapatkan udara segar untuk bernafas. Padahal, luka yang dibiarkan terbuka justru bisa membuka peluang bakteri atau virus penyebab infeksi masuk ke dalam luka. Selain itu, menutup luka dengan perban juga bermanfaat untuk menjaga kelembaban yang dibutuhkan oleh jaringan saat meregenerasi luka. Sehingga, aliran darah dan nutrisi ke jaringan yang terluka pun tidak terhambat dan proses penyembuhannya jadi lebih cepat.
Baca juga:
Pertolongan Pertama yang Tepat Sesuai Keparahan Luka Bakarmu
Luka Operasi Lebih Cepat Sembuh Pakai Ramuan Alami Ini!
4. Air laut mempercepat penyembuhan luka
Ketika kamu sedang berlibur ke pantai dan mendapati luka, pernahkah kamu mendengar mitos air laut bisa membantu menyembuhkan luka? Air laut memiliki kandungan garam yang dipercaya bisa membuat luka jadi lebih cepat kering. Padahal, faktanya tidaklah demikian karena air laut bisa saja terkontaminasi oleh zat-zat berbahaya yang justru membuat luka bisa terinfeksi. Air laut berpotensi mengandung sejumlah mikroba seperti cacing parasit dan amoeba yang dapat menginfeksi tubuh, Sowbat!
5. Membiarkan luka yang lama sembuh
Setiap orang memang memiliki waktu yang berbeda-beda dalam hal penyembuhan luka. Namun, ternyata masih banyak di antara kita yang kurang waspada dengan penyebab luka yang lama sembuh. Padahal, penyembuhan luka yang berlangsung lebih lama bisa menjadi salah satu indikasi infeksi, komplikasi, serta adanya penyakit serius dalam tubuh seperti diabetes melitus. Masalah diabetes bisa mengganggu sirkulasi darah dan membuat pemulihan luka berjalan lebih lambat. Untuk itu kamu perlu melakukan konsultasi dengan dokter agar bisa memulihkan luka dengan cepat.
6. Mengoleskan ramuan alami pada luka terbuka
Sebagian besar masyarakat Indonesia masih percaya dengan keampuhan ramuan tradisional sebagai obat penutup luka. Ramuan yang berbahan dasar tumbuhan alami ini dianggap jauh lebih aman dibandingkan obat-obatan kimia. Sayangnya, masih banyak orang yang salah dalam menggunakan ramuan alami ini. Faktanya, ramuan yang dibuat mandiri sebaiknya tidak diaplikasikan langsung pada luka jaringan terbuka maupun luka operasi yang masih baru. Karena, ramuan ini justru bisa jadi memicu iritasi, dan infeksi karena tidak dibuat dari bahan-bahan yang steril. Sebaiknya, oleskan ramuan alami pada luka yang sudah cukup mengering, yakni 7-14 hari setelah kamu mendapatkan luka.
Dalam penyembuhan luka, mempercayai mitos tanpa mengetahui fakta dibaliknya bisa jadi menyesatkan dan memperparah kondisi luka. Untuk itu, sebaiknya lakukan penyembuhan luka sesuai anjuran dokter dan ahli kesehatan agar tidak berujung pada infeksi dan komplikasi ya, Sowbat! Semoga lekas sembuh!
Referensi: Elastoplast, Advanced Tissue