Apakah Sowbat termasuk orang yang suka makanan asin, bahkan garam saja bisa sesekali dikonsumsi? Menurut banyak artikel di media bahkan orang yang katanya petugas medis melalui media sosial mengungkapkan jika konsumsi garam erat kaitannya dengan tekanan darah tinggi. Apakah benar mengonsumsi garam membuat orang mengalami hipertensi? Mari kita bahas satu per satu mengenai apa itu hipertensi, bagaimana gejala dan penanganannya, hingga hubungan garam dan hipertensi.
Penyebab Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan suatu kondisi ketika tekanan darah meningkat ke arah yang tidak sehat. Dilansir dari healthline.com, yang dimaksud dengan tekanan darah adalah berapa banyak volume darah yang melewati pembuluh darah dan berapa jumlah resistensi darah yang bertemu saat jantung memompa darah. Jika pembuluh darah arteri sempit maka dapat meningkatkan resistensi. Jadi, semakin sempit pembuluh arteri seseorang, maka semakin tinggi tekanan darahnya.
Dalam jangka panjang, meningkatnya tekanan darah ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan termasuk penyakit jantung. Namun dalam beberapa kasus, penderita hipertensi tidak mengalami gejala apapun seperti halnya penderita kolesterol. Hanya saja, saat diketahui jika seseorang menderita hipertensi, telah terjadi kerusakan pada pembuluh darah dan organ tubuhnya seperti pasien gagal jantung dan stroke.
Baca juga: Pertolongan Pertama pada Gejala Stroke Ringan
Untuk lebih memahami mengapa hipertensi sangat penting untuk diketahui, Sowbat dapat melihat data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia berikut ini mengenai gambaran hipertensi secara global dan apa prediksinya pada 2025 mendatang.
Lalu, apa saja yang menjadi penyebab hipertensi? Jika dilihat dari penyebabnya, hipertensi bisa dibedakan menjadi dua golongan besar yaitu:
Hipertensi Primer
Jenis ini biasa disebut sebagai hipertensi esensial yang merupakan jenis penyakit yang berkembang dari waktu ke waktu dan tanpa penyebab yang jelas. Maka dari itu para peneliti hanya memberikan penjelasan terkait faktor risiko dari jenis ini seperti faktor genetik (mungkin karena kelainan genetik yang diwarisi oleh orang tua), perubahan fisik (berat badan berubah drastis atau faktor usia), dan faktor lingkungan (gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat, serta obesitas dapat meningkatkan risiko hipertensi).
Hipertensi Sekunder
Berbeda dengan primer, hipertensi sekunder terjadi dengan cepat bahkan dampaknya dapat lebih parah dari hipertensi primer. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan hipertensi jenis ini adalah karena konsumsi obat-obatan terlarang, muncul efek samping obat tertentu, penyalahgunaan alkohol, penyakit ginjal, OSA (Obstructive Sleep Apnea), kelainan jantung bawaan, tumor endokrin tertentu, serta memiliki masalah dengan kelenjar adrenal dan tiroid.
Gejala Hipertensi
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, hipertensi merupakan penyakit "diam" sama seperti kolesterol tinggi. Kebanyakan penderita hipertensi tidak merasakan gejala apapun kecuali jika telah merusak pembuluh darah maupun organ tubuh lainnya. Beberapa pasien yang memiliki komplikasi pun mungkin baru menyadari jika ia memiliki hipertensi. Untuk itu, Sowbat perlu lebih waspada dengan penyakit ini khususnya jika memiliki riwayat hipertensi atau memenuhi salah satu kriteria seperti yang telah disebutkan di bagian penyebab hipertensi sebelumnya.
Menurut pengalaman dari para pasien hipertensi, beberapa gejala berikut mereka rasakan dan mereka jadikan acuan jika tekanan darah dalam tubuh sedang meningkat. Namun perlu diingat, gejala hipertensi berikut ini tidak dialami oleh semua orang yang sedang bertekanan darah tinggi ya, Sowbat!
Sakit kepala
Sesak napas atau kesulitan bernapas lega dan panjang
Mimisan
Pusing atau kepala seperti berputar-putar
Nyeri dada
Pandangan mata kabur
Terdapat darah di urine
Cara Mencegah Hipertensi
Jika Sowbat belum terbiasa untuk mengukur tekanan darah secara teratur padahal memiliki riwayat hipertensi atau memenuhi salah satu kriteria dari penyebab hipertensi, sebaiknya segera lakukan konsultasi dan cek kesehatan dengan dokter. Sebelum akhirnya Sowbat diharuskan minum obat darah tinggi untuk seumur hidup. Wah, bahaya banget kan!
Jika saat ini Sowbat dalam keadaan sehat dan tidak memiliki beberapa gejala dari hipertensi, sebaiknya mulai lakukan berbagai tindakan untuk mencegah penyakit hipertensi sejak dini. Sowbat dapat melakukan semua tindakan pencegahan ini dari rumah saja, seperti
Menerapkan pola makan sehat untuk menjaga kesehatan jantung. Ketika jantung kita sehat, maka tekanan darah pun terkontrol atau tidak tinggi dan risiko terjadinya komplikasi seperti serangan jantung dan stroke sangat kecil. Beberapa makanan untuk diet ini adalah buah-buahan, sayur-sayuran, gandum utuh, dan protein tanpa lemak seperti ikan
Memperbanyak aktivitas fisik. Aktivitas seperti olahraga atau membersihkan rumah bukan hanya bertujuan untuk menurunkan berat badan lho, tetapi juga memiliki manfaat tersendiri untuk kesehatan tubuh seperti membantu mengurangi stres, menurunkan tekanan darah tinggi secara alami, dan memperkuat sistem kardiovaskular. Setidaknya lakukan aktivitas fisik yang Sowbat sukai minimal 30 menit untuk 5 kali dalam seminggu.
Menjaga berat badan agar tidak tergolong dalam obesitas. Apabila saat ini Sowbat tergolong obesitas, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter dan lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Paling tidak mulai atur pola makan yang sehat agar lemak di tubuh tidak menumpuk dan menghalangi fungsi organ tubuh.
Menjauhkan diri dari stres. Lakukan beberapa aktivitas berikut untuk mengelola tingkat stres Sowbat seperti meditasi, latihan pernapasan, pijat refleksi, spa, dan yoga atau tai chi. Jangan lupa, imbangi dengan tidur yang cukup dan teratur.
Menerapkan gaya hidup sehat. Cobalah berhenti menjadi perokok aktif dan pasif, sekalipun dikatakan sebagai social smoker, cobalah untuk tidak merokok sama sekali. Serta berhenti konsumsi minuman beralkohol karena kedua gaya hidup tersebut dapat meningkatkan tekanan darah dengan cepat. Apabila Sowbat merasa sangat tergantung dan tidak bisa lepas dari kedua benda tersebut, segera konsultasikan dengan dokter, dan dapatkan perawatan yang tepat.
Kenapa Garam Menyebabkan Hipertensi?
Saat kita memikirkan hipertensi sebagai dampak dari konsumsi garam berlebih, kita lupa akan kesehatan ginjal. Padahal ketika seseorang mengonsumsi garam berlebih, organ tubuh yang terlebih dulu bekerja keras adalah ginjal. Setelah itu jika kekuatan ginjal melemah atau terjadi kerusakan pada ginjal, akibatnya baru terasa pada naiknya tekanan darah dan kesehatan jantung.
Menurut health.clevelandclinic.org ginjal manusia menyaring lebih dari 120 liter darah setiap hari. Fungsinya untuk mengeluarkan racun dan cairan yang tidak diinginkan dari sel-sel di seluruh tubuh, kemudian membawanya kepada kandung kemih untuk dibuang melalui urine. Namun, jika kita terlalu banyak konsumsi garam, ginjal akan kesulitan dalam menyaring dan mengeluarkan cairan kotor sehingga menumpuk membentuk endapan dan meningkatkan tekanan darah.
Dr. Thomas dalam health.clevelandclinic.org mengatakan fakta menarik tentang garam. Ternyata tidak semua orang memiliki respon tubuh yang sama ketika mengonsumsi garam. Bahkan ada istilah "orang tahan garam" karena asupan garam yang menurut beberapa orang berlebih, di dalam tubuhnya tidak menimbulkan efek samping apapun, terutama pada tekanan darahnya.
Namun, bagi "orang sensitif garam" penggunaan sedikit natrium saja di makanannya dapat merusak kemampuan ginjal untuk mengatur cairan dan meningkatkan tekanan darah. Biasanya orang-orang yang termasuk dalam "sensitif garam" adalah yang memiliki satu atau lebih kondisi berikut, berusia setengah baya, lanjut usia, dan kelebihan berat badan atau obesitas.
Bagaimanapun juga sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Pernah dengar pernyataan tersebut kan, Sowbat? Begitu pula dengan tubuh kita, kandungan natrium yang tinggi dapat menurunkan fungsi endotelium atau lapisan dalam pembuluh darah. Padahal sel endotelium ini juga berfungsi dalam proses pembekuan darah dan kekebalan. Sehingga ketika kadar garam tinggi, pembuluh arteri akan semakin kaku dan sulit mengalirkan darah dengan lancar.
David Edwards, seorang professor bidang kinesiologi dan fisiologi terapan dari Universitas Delaware dalam wawancaranya dengan Health Day untuk webmd.com mengatakan jika kandungan natrium yang tinggi dapat menyebabkan pembesaran jaringan otot yang membentuk dinding ruang pompa utama jantung. Ketika dinding bilik lebih tebal, ia menjadi kurang fleksibel dan tidak dapat memompa darah sekuat jantung yang sehat. Kondisi inilah yang menyebabkan kenapa konsumsi garam berlebih dapat menyebabkan hipertensi dan kerusakan organ tubuh lainnya.
Berikut adalah anjuran konsumsi natrium bagi pasien hipertensi menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Bersyukurlah jika saat ini Sowbat dalam keadaan sehat meskipun memiliki riwayat hipertensi. Dan, jangan patah semangat karena mengetahui dampak dan risiko dari hipertensi ya! Sowbat dapat melakukan pencegahan melalui berbagai aktivitas yang disarankan sebelumnya. Jika Sowbat memiliki kerabat atau saudara yang menderita hipertensi, terus ingatkan untuk rutin mengukur tekanan darah dan konsumsi obat hipertensi jika tekanan sedang tinggi. Dilihat dari tipe perawatannya, obat hipertensi juga terdiri dari berbagai jenis seperti beta blocker, diuretics, dan Angiotensin II Receptor Blockers (ARBs). Memang terdengar sangat medis golongan obat hipertensi ini, tetapi Sowbat mungkin pernah mendengar salah satu nama obat ini: Candesartan. Obat resep untuk hipertensi ini cukup terkenal dan digunakan banyak pasien hipertensi di Rumah Sakit. Untuk membelinya harus disertai dengan resep dokter ya!
Temukan di Goapotik: Harga Candesartan Cilexetil
Penulis: Tim Goapotik
Sumber referensi:
www.p2ptm.kemkes.go.id - Hipertensi secara Global
www.p2ptm.kemkes.go.id - Batasi Asupan Natrium bagi Pengidap Hipertensi
www.healthline.com - Everything You Need to Know about High Blood Pressure (Hypertension)
health.clevelandclinic.org - How Salt can Impact Your Blood Pressure, Heart and Kidneys
www.webmd.com - Salt May be Bad for More Than Your Blood Pressure