Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sangat dekat dengan hal yang dinamakan perasaan. Kita dapat merasakan sesuatu berdasarkan keadaan yang terjadi yang kemudian diproses menjadi emosi. Emosi inilah yang membuat kita bertindak lebih lanjut.

Salah satu perasaan yang sering kita temukan sehari-hari adalah amarah, yakni perasaan yang natural terbentuk oleh diri kita sebagai bentuk melindungi diri dari bahaya. Amarah yang tidak terkendali dengan baik dapat berakibat buruk bagi diri sendiri maupun orang lain. Karena itu cara mengelola amarah diperlukan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

Amarah kerap dihubungkan dengan hipertensi. Menurut banyak orang, amarah dapat mengakibatkan kita mengalami hipertensi. Lantas, apa itu sebenarnya Hipertensi?

Definisi Hipertensi

Hipertensi adalah sebutan lain dari tekanan darah tinggi, yaitu sebuah kondisi tubuh yang berhubungan dengan pembuluh darah. Hipertensi terjadi ketika tekanan darah yang mendorong dinding-dinding pembuluh darah tergolong tinggi sehingga jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah.

Tekanan darah normal pada manusia, menurut American Heart Association, adalah sekitar 120/80 mm Hg atau di bawahnya. Di atas itu tergolong peningkatan tekanan darah dan sampai hipertensi tingkat 1 dan 2.

Selain dari pengukuran tekanan darah, hipertensi juga dapat diketahui dari gejala-gejalanya. Jika tidak ditangani, hipertensi bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan penyakit kronis lain.

Jika sowbat memerlukan produk kesehatan, sowbat bisa akses di GoApotik!

Yuk, #SehatBarengGoApotik

Sumber

mayoclinic.org