Indikasi / Kegunaan
Digunakan untuk mengobati penyakit jantung, tekanan darah tinggi, penurunan kalium dalam darah (hipokalemia). Spironolakton juga dapat digunakan untuk retensi cairan (penumpukan cairan) pada pasien gagal jantung kongestif, sirosis hati, atau gangguan ginjal. Pada pasien dengan hormon aldosterone melebihi normal, dapat diobati pula dengan spironolakton.
Kandungan / Komposisi
Tiap tablet mengandung spironolactone 25 mg
Dosis
ATURAN PAKAI HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK DOKTER.1) Edema, permulaan 100 mg/hari, dapat dinaikan menjadi 400 mg/hari. 2) Sirosis hati dengan asites dan edema, tergantung rasio Na/K, jika >1, permulaan 100 mg/hari; jika <1, permulaan 200-400 mg/hari. 3) Diagnosis kelebihan aldosteron, pada tes panjang, 400 mg/hari selama 3-4 minggu. Tes singkat : 400 mg/hari selama 4 hari. 4) Sebelum operasi untuk pengaturan kelebihan aldosteron, 100-400 mg/hari. Pemeliharaan jangka panjang tanpa operasi : dosis efektif terendah. 5) Hipertensi, untuk terapi tunggal, permulaan 50-100 mg dalam 1-2 dosis bagi dapat disesuaikan setelah 2 minggu. 6) CHF berat, ermulaan 25 mg 1xsehari hingga maksimal 50 mg/hari. Dapat diturunkan menjadi 25 mg setiap harinya apabila dosis 25 mg tidak bisa ditoleransi. 7) Hipokalemia karena diuretik, 25-100 mg/hari.
Cara Pemakaian
Sebaiknya diberikan setelah makan
Kemasan
1 TABLET SALUT SELAPUT
Golongan
Obat Keras
Perlu Resep
Ya
Kontraindikasi / Jangan digunakan oleh
Pasien dengan riwayat dan penyakit gagal ginjal berat, hiperkalemia, pemakaian bersama kalium atau terapi diuretika hemat kalium.
Efek Samping
Spironolakton memiliki efek samping seperti mual muntah, diare, payudara membesar, pusing, sakit kepala, impotensi dan kram kaki, ngantuk, gangguang saluran pencernaan, ataksia.
Perhatian Khusus
Wanita hamil, wanita menyusui, gangguan fungsi ginjal, fungsi hati, diabetes mellitus, asidosis.
Cara Penyimpanan
Simpan pada tempat sejuk dan kering, serta terlindung dari cahaya
Principal
PT. Dexa Medica