Indikasi / Kegunaan
Untuk pengobatan pada pasien tuberkulosis (TBC)
Kandungan / Komposisi
Tiap tablet mengandung rifampicin 150 mg, Pyrazinamide 400 mg, ethambutol 275 mg dan Isoniazid 75 mg
Dosis
ATURAN PAKAI HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK DOKTER. Aturan pakai harus sesuai petunjuk dokter. Pasien dengan berat >71 kg 5 tablet / hari Pasien dengan berat 55-70 kg 4 tablet / hari Pasien dengan berat 38-54 kg 3 tablet / hari Pasien dengan berat 30-37 kg 2 tablet / hari. Harus diminum sekali sehari.
Cara Pemakaian
Obat diberikan sesuai dengan petunjuk dari dokter/apoteker. Diberikan sesudah makan, tidak boleh terputus
Kemasan
DUS, 1 BLISTER @ 28 TABLET SALUT SELAPUT
Golongan
Obat Keras
Perlu Resep
Ya
Kontraindikasi / Jangan digunakan oleh
Pasien yang memiliki riwayat kerusakan hati yang berat, penyakit epilepsi, dan gangguan fungsi ginjal. Pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap rifampicin dan INH.
Efek Samping
1. Rifampicin : cairan tubuh menjadi kemerah-merahan, asimtimatik meningkat pada enzim hati, hematuria, hemolisa, peningkatan nitrogen urea darah (BUN) dan asam urat, nefritis intestinal, insufisiensi ginjal, rasa tidak nyaman pada lambung-usus, efek pada susunann saraf, perubahan hematologikal, ruam kulit, efek endokrin 2. Isonizid (INH) : Gangguan fungsi hati, hepatitis, gannguan fungsi lambung-usus,neuropati periferal, pusing, sakit kepala bila terkena cahaya, reaksi alergi, perubahan hematologikal 3. Pyrazinamide : peningkatan sementara transaminase serum, hepatotoksisitas, hepatomegali, sakit kuning, hiperurisemia, nefritis intestinal, disuria, gannguan lambung-usus, perubahan hematologikal, reaksi alergi 4. Ethambutol : Kacau/bingung, disorientasi, sakit kepala, gangguan penglihatan, sakit kuning, disfungsi hati sementara, gannguan lambung-usus, perubahan hematologikal, efek alergi, gout akut (jarang)
Perhatian Khusus
Gangguan fungsi ginjal atau hati, diabetes militus, alkoholoisme kronis, pasien dengan kekurangan gizi, riwayat gout, pasien dengan gangguan kejang, porfiria akut, lanjut usia, hamil dan menyusui kecuali bila manfaatnya lebih besar dari resiko, lakukan hitung darah dan tes fungsi hati secara berkala, hindari pemakaian lensa kontak saat mengunakan obat ini, hindari pemakaian pada anak-anak berusia kurang dari 8 tahun atau pasien yang tidak mampu mengkomunikasikan gannguan penglihatan, lakukan pemeriksaaan penglihatan sebelum memulai pengobatan dan monitor selama pengobatan, rifampulicin dapat menyebabkan post natal haemoragi pada ibu dan newborn infant.
Cara Penyimpanan
Simpan pada tempat sejuk dan kering, serta terlindung dari cahaya
Principal
PT. Pharos Indonesia